PERKUAT SINERGI KELEMBAGAAN, SEMA DAN DEMA FITK UIN SUKA DAN UIN MALANG GELAR FORUM STUDI BANDING
Yogyakarta – Dalam upaya memperkuat koordinasi dan sinergi kelembagaan mahasiswa, Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar forum studi banding yang berlangsung penuh semangat dan dialog produktif. ( Selasa, 24 Juni 2025 ).
Kegiatan ini menjadi wadah pertukaran gagasan dan praktik terbaik antara dua kampus besar dalam hal manajemen organisasi, sistem regulasi, hingga strategi pengembangan prestasi mahasiswa.
Penguatan Regulasi dan Mekanisme Kelembagaan
SEMA FITK UIN Sunan Kalijaga memaparkan mekanisme kerja melalui forum Keluarga Besar Mahasiswa Universitas ( KBM-U ) yang secara khusus diturunkan ke tingkat fakultas ( KBM-F ). Amandemen tersebut menjadi landasan hukun dan acuan prosedural lembaga legislatif, mencakup pengesahan sidang, mekanisme pengunduran diri, keanggotaan HMPS, hingga pengaturan GBHO DEMA.
Sementara itu, SEMA FITK UIN Malang menjelaskan sistem pengawasan melalui pembagian kerja dalam lima komisi, yaitu Komisi A (Keorganisasian), B (Administrasi dan Keuangan), dan C (Media dan Informasi). Komunikasi intensif dengan lembaga eksekutif serta evaluasi periodik, termasuk pelaporan kinerja setengah periode dan forum MUSEMA, menjadi bagian dari upaya transparansi dan kontrol yang efektif.
Partisipasi Mahasiswa dan Apresiasi Prestasi
Dalam forum ini, DEMA FITK UIN SUKA menyampaikan tantangan terkait ketimpangan partisipasi mahasiswa, khususnya dari jurusan yang kurang aktif. Sebagai solusi, DEMA FITK membangun sistem apresiasi berbasis prestasi dengan dukungan Dinas Luar Kampus. Penghargaan diberikan di akhir periode bagi mahasiswa yang aktif, serta mengusulkan agar sertifikat partisipasi dapat dijadikan salah satu syarat munaqasah, sebagai bentuk motivasi tambahan.
DEMA FITK UIN Malang turut berbagi pengalaman tentang sistem seleksi dan pembinaan mahasiswa sebelum didelegasikan untuk lomba, baik di bidang olahraga maupun seni. Kolaborasi dengan UKM dan pembinaan internal menjadi strategi utama untuk memastikan kesiapan delegasi secara maksimal.
Kolaborasi Tanpa Tumpang Tindih
HMPS se-FITK UIN SUKA menekankan pentingnya sinkronisasi program kerja sejak awal periode antara HMPS, DEMA, dan SEMA agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan. Koordinasi rutin bulanan menjadi solusi agar program masing-masing lembaga tetap berjalan harmonis dan saling mendukung.
Sementara itu, HMPS se-FITK UIN Malang memaparkan sistem pendataan potensi mahasiswa oleh divisi PSDM untuk diselaraskan dengan minat dan bakat. Pendataan tersebut menjadi acuan pembinaan dan penugasan di setiap divisi, sehingga semua mahasiswa dapat berkembang secara maksimal sesuai kapasitasnya.
Kegiatan Stuban ini menjadi ruang reflektif dan inspiratif bagi seluruh elemen mahasiswa dari kedua kampus. Dengan semangat kolaboratif dan solusi progresif, SEMA, DEMA, dan HMPS UIN SUKA serta UIN Malang sepakat untuk terus memperkuat kapasitas organisasi demi menciptakan lingkungan kampus yang aktif, harmonis, dan berprestasi.
“Organisasi mahasiswa bukan hanya wadah kegiatan, tapi ruang tumbuh pemimpin masa depan”.